Living on the edge

In times of serious and fast change we find ourselves living on the edge. Sometimes it seems there are nothing but edges. Edges mark the end of something and, perhaps, the start of something else. At…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




TOKO KUE MAMA

Zara tiba di sata bersamaan dengan Aisel yang baru saja turun dari mobil pacar nya, singkatnya mereka sampai ke toko Kue milik Mama Zara bersamaan.

“Eh Zara, gimana kabar nya?” oh itu pacar nya Aisel yang menyapa setelah menurunkan kaca mobilnya.

“Alhamdulillah baik kak, kakak sendiri gimana kabar nya?” tanya balik Zara

Aisel menatap interaksi Zara dan Juna dengan wajah biasa saja, malah sekarang gadis itu izin masuk kedalam terlebih dahulu karena panas menunggu di luar.

“Gue mah kalau masih bareng Aisel masih baik” balas Juna sembari tersenyum menunjuk punggung Aisel yang sudah mendekati pintu masuk Toko

“Yeuu bucin amatt” ledek Zara

Juna hanya terkekeh mendengar ledekan tersebut

“Btw, Ray ada chat lo lagi setelah berangkat ke Melbourne?” pertanyaan Juna yang satu itu membuat Zara terbungkam sembari mengingat

“Ngga ada kak, memang nya kenapa?” ujar Zara

“Ya ga apa apa sih, yaudah gue pamit ya Ra, titip Aisel” balas Juna lalu berpamitan dan memacu motornya menjauh.

Zara hanya bergedik bahu bingung, lalu memilih untuk masuk kedalam toko, karena lama lama terik matahari pagi ini semakin menyengat di kulit putih nya.

Pemandangan pertama yang Zara lihat saat memasuki ruang private miliknya (tempat ia biasanya istirahat jika menjaga toko kue mama nya) adalah banyak nya manusia yang bergelesoran dilantai maupun di sofa.

Di lantai ada Aisel dan Ghia yang asik bercerita di sofa ada Rhifa, Vale dan Afi yang asik mabar game.

“oi Zara lama amat lo" komentar Rhifa di sela bermain nya

“Di ajak ngobrol kak Juna tadi” jawab Zara lalu bergerak mendekat

“ikutan Login dong” ujar Zara saat mengintip apa yang teman teman nya sedang mainkan.

“ayo ayo” balas Vale semangat

Dan jadilah setengah hari mereka dihabiskan hanya untuk bermain game, lalu makan dan pada sore harinya pamit pulang.

Setidaknya Zara tidak merasa bosan lah, walau habis itu ia di bebankan tanggung jawab untuk menjaga adiknya yang masih kecil.

Add a comment

Related posts:

Twenty Six

Twenty Six pushed a red button on a metallic wall and the door slid aside. Twenty Six was not his real name, but that was how his employer called him as soon as he gave him a contract.

How Custom Software Development Benefits Businesses

Are you considering outsourcing to a software development company? Read this to learn about its many benefits.

Style

When it comes to things that everyone should know about be familiar with there are a lot. Here are some of my favorite things that I just love and want others to know that I appreciate. 2. Something…